Langsung ke konten utama

5 MITOS TENTANG PENDAKIAN GUNUNG DI INDONESIA YANG WAJIB KAMU TAU!

Sahabat Hikemore pasti sering mendengar berbagai mitos dan cerita mistis tentang pendakian gunung yang sering kali bikin merinding. Masing-masing gunung memiliki kisah dan mitos mistisnya sendiri yang sudah menjadi rahasia umum.

Cerita-cerita mistis ini banyak tersebar di kalangan pendaki, seperti larangan mendaki dalam jumlah ganjil, mendaki saat sedang haid, atau mengenakan pakaian berwarna hijau. Berikut ini penjelasan tentang beberapa mitos yang dikenal dalam dunia pendakian.


  1. Dilarang Mendaki dalam Jumlah Ganjil
    Ada sebuah kepercayaan di kalangan pendaki, khususnya di beberapa gunung untuk tidak mendaki dalam jumlah ganjil. Jika larangan ini diabaikan, rombongan ganjil bisa ‘dilengkapi’ oleh kehadiran makhluk lain. Walaupun belum bisa dibuktikan kebenarannya, banyak pendaki yang memilih untuk mendaki dalam jumlah genap sebagai bentuk kehati-hatian.

Mendaki dalam jumlah genap sebenarnya juga direkomendasikan untuk alasan keamanan. Dengan jumlah genap, setiap anggota rombongan bisa memiliki pasangan, sehingga dalam situasi tertentu, seperti mencari air, kayu bakar, atau meminta bantuan, mereka tidak perlu pergi sendirian. Berpasangan dalam mendaki memudahkan komunikasi dan meningkatkan keamanan dibandingkan jika satu orang harus pergi sendiri.

Jadi, menjaga keseimbangan jumlah anggota kelompok dalam pendakian bukan hanya soal mitos, tetapi juga bentuk kehati-hatian dan solidaritas antar pendaki. 

  1. Hindari Pakaian Hijau saat Mendaki
    Sahabat Hikemore mungkin sudah sering mendengar mitos bahwa dilarang memakai baju berwarna hijau saat mendaki gunung. Menurut cerita yang beredar, warna hijau konon bisa membuat pendaki ‘disembunyikan’ oleh makhluk halus penjaga gunung. Namun, ada juga alasan masuk akal di balik mitos ini.

Sebenarnya, bukan hanya warna hijau yang tidak disarankan. Warna hitam juga dihindari karena dianggap kurang cocok saat mendaki. Mengapa begitu? Warna hijau akan sulit terlihat jika pendaki tersesat, karena warna ini menyatu dengan lingkungan hutan yang penuh dedaunan dan rumput. Sementara itu, warna hitam juga bisa menjadi masalah karena mudah menyerap panas, membuat pendaki lebih cepat merasa lelah dan kehabisan energi.

Maka, sebaiknya Sahabat Hikemore memilih pakaian berwarna cerah seperti orange atau merah saat mendaki. Warna-warna ini tidak hanya membuat Sahabat lebih mudah terlihat oleh rekan tim atau regu penyelamat jika terjadi sesuatu, tetapi juga membantu menghindari kelelahan akibat panas.

  1. Larangan Mendaki saat Haid
    Ada yang pernah mendengar mitos bahwa pendaki yang sedang haid atau datang bulan bisa menarik perhatian makhluk halus di gunung. Sebenarnya ada penjelasan yang lebih logis di balik kepercayaan ini. Saat menstruasi, tubuh perempuan biasanya lebih rentan mengalami kelelahan karena perubahan hormon. Kondisi ini membuat beberapa pendaki perempuan lebih cepat merasa lelah, yang bisa memperlambat ritme perjalanan tim menuju puncak.

Jadi, ini bukan soal mistis, tetapi lebih pada faktor kondisi fisik yang perlu diperhatikan agar pendakian tetap aman dan nyaman bagi seluruh tim ya Sahabat Hikemore.

  1. Suara Gamelan Terdengar Saat Pendakian

Ada cerita menarik di kalangan pendaki tentang suara gamelan halus yang terkadang terdengar saat mendaki gunung. Bagi sebagian pendaki, suara ini dipercaya sebagai tanda kehadiran makhluk halus yang ingin mengalihkan perhatian atau mengecoh para pendaki agar tersesat. Karena itu, ada mitos yang menyarankan agar, ketika mendengar suara ini, kita tetap berpegangan tangan dengan teman pendakian dan terus berada di jalur yang aman.

Namun, jika kita kaji lebih dalam, suara yang menyerupai gamelan ini mungkin sebenarnya adalah suara ranting-ranting atau dahan yang bergesekan karena tertiup angin. Bisa juga suara ranting yang patah atau diinjak oleh hewan-hewan yang hidup di gunung, seperti babi hutan, monyet, atau burung liar yang sedang mencari makan.

Jadi, kalau Sahabat Hikemore mendengar suara-suara yang mirip gamelan, sebaiknya tetap tenang dan fokus pada jalur pendakian. Jangan terburu-buru atau berlari ketakutan, karena hal ini justru bisa membuat kalian tersesat.

  1. Tidak Boleh Mengambil Apapun Ketika Di Pendakian

Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa pendaki yang mengambil bunga, tanaman, atau hewan dari gunung akan mendatangkan masalah. Konon, jika kamu membunuh hewan di area pendakian, makhluk halus penghuni gunung akan mengikuti kamu hingga pulang ke rumah. Meskipun ini mungkin terdengar menakutkan, ada alasan yang lebih masuk akal di balik mitos ini. Tindakan mengambil atau merusak flora dan fauna di gunung menunjukkan sikap yang tidak mencintai alam.

Sebagai pendaki yang bertanggung jawab, kita sebaiknya menghormati keindahan alam dan lingkungan sekitar. Jika kamu ingin berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam, biarkanlah tanaman dan hewan yang kamu temui tumbuh subur di habitat aslinya. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa keindahan alam tetap terjaga untuk generasi yang akan datang

Mitos-mitos ini sebenarnya diwariskan secara turun-temurun dan dipercaya sebagai cara untuk menjaga sikap hormat kita terhadap alam. Terlepas dari benar atau tidaknya, Sahabat Hikemore perlu mengikuti aturan-aturan ini sebagai bentuk penghormatan dan kehati-hatian ya!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal 5 Tumbuhan yang Dapat Dikonsumsi Saat di Alam

Berkegiatan di alam bebas, seperti mendaki gunung atau berkemah, memang memberikan keseruan tersendiri. Selain menikmati keindahan alam, ada tantangan untuk bisa bertahan hidup dengan sumber daya yang ada di sekitar kita. Salah satu keterampilan yang penting untuk dimiliki adalah mengenal tumbuhan yang dapat dikonsumsi di alam. Berikut adalah tujuh tumbuhan yang aman dan bisa dimakan saat berada di alam bebas: 1. Paku Ekor Kuda (Equisetum arvense) Paku ekor kuda atau horsetail sering ditemukan di daerah lembap dan dekat air. Bagian yang bisa dikonsumsi adalah batang muda yang masih hijau. Tumbuhan ini kaya akan silika dan bisa dimakan mentah atau dimasak. Pastikan untuk mencucinya terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran. 2. Bayam Liar (Amaranthus spp.) Bayam liar sering ditemukan di pinggir jalan atau ladang terbuka. Daunnya mengandung banyak nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C, dan zat besi. Daun bayam liar bisa dimasak seperti bayam biasa, direbus atau ditumis. 3. Clover ...

7 OLAHRAGA YANG WAJIB KAMU LAKUKAN SEBELUM MENDAKI GUNUNG

  1. Jogging Setiap Pagi atau Sore Hari Jogging adalah olahraga sederhana yang biasa kita lakukan setiap hari. Kamu bisa lakukan kegiatan olahraga ini sebelum mendaki agar dapat memperkuat otot-otot kaki dan meningkatkan metabolisme tubuh sehingga nanti ketika mendaki, kakimu tidak akan mudah lelah. Jarak lari yang kamu tempuh setiap harinya diusahakan harus bertambah agar kakimu terbiasa dengan jarak jauh dan otot kakimu menjadi lebih kuat. 2. Melewati Rute Menanjak Dengan Bersepeda Kalau kamu ada sepeda di rumah, kamu bisa juga mengganti jogging setiap 2 hari sekali dengan bersepeda. Rute bersepedanya bisa kamu mulai dengan mengelilingi komplek rumah ketika pagi atau sore hari. Selanjutnya, kamu bisa bersepeda di rute yang menanjak agar otot kaki kamu terbiasa dan kuat ketika melewati tanjakan yang curam. 3. Latihan Naik dan Turun Tangga Tidak hanya otot dan stamina yang perlu disiapkan, tetapi juga kemantapan kaki kamu untuk melangkah pada jalanan yang terjal. Untuk me...

MENGENAL SEVEN SUMMIT INDONESIA, PENDAKI WAJIB TAHU

Pendakian gunung saat ini tidak hanya menjadi hobi bagi sekelompok orang, tetapi sudah menjadi aktivitas seru yang digemari banyak wisatawan. Dalam beberapa tahun ini, mendaki gunung semakin terkenal di Indonesia, apalagi ada istilah seven summit Indonesia yang bikin kegiatan mendaki semakin menarik bagi para wisatawan. Seven summit Indonesia adalah sebutan untuk 7 gunung yang ada di berbagai daerah di Indonesia, setiap gunung ini mewakili wilayahnya dan memberikan tantangan tersendiri bagi para pendaki, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Nah, Sahabat Hikemore penasaran kan apa saja ke-7 gunung yang termasuk seven summit Indonesia? Yuk, Simak daftar di bawah ini! 1.       Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya Sumber: https://images.app.goo.gl/3dvKARtTx68PwbbJ6 Salah satu seven summit pertama yaitu Carstensz Pyramid, atau biasa dikenal dengan Puncak Jaya. Gunung yang terletak di Papua ini menjadi puncak tertinggi di Indonesia. Pasti Sahabat Hikemore yang suka me...